Selebrasi Gol di Old Trafford

Semua orang sepakat bahwa gol adalah statistik paling penting dalam sepak bola. Percuma memegang bola lama jika tidak bisa menceploskannya ke dalam gawang. Pelatih Bayern Muenchen Pep Guardiola yang identik dengan sepak bola penguasaan bola ala tiki-taka pun pernah berujar, “Saya muak dengan semua permainan passing itu, semua tentang tiki-taka. Terlalu banyak sampah dan tidak memiliki tujuan. Anda harus membuat passing dengan tujuan yang jelas, dan bertujuan untuk mencetak gol ke gawang lawan.”

Gol adalah penentu hasil akhir. Ia menentukan kesebelasan mana yang menang dan kesebelasan mana yang kalah. Tak heran jika lahirnya sebuah gol senantiasa dirayakan, tak hanya oleh pencetaknya. Terlebih jika gol itu membalikkan keadaan hasil akhir.

Sebagian mungkin masih ingat bagaimana Manchester United memastikan gelar Piala Champions musim 1998/1999. Tertinggal 0-1 dari raksasa Jerman Bayern Muenchen hingga jelang akhir pertandingan, trofi the big ear hampir dipastikan terbang ke Jerman. Namun dua pemain pengganti Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer mengubah papan skor menjadi 2-1 untuk keunggulan United. Dua pemain ini masing-masing mencetak satu gol dan membawa United berbalik unggul. Kemenangan Bayern yang tinggal menunggu waktu pun hilang seketika. Baca pos ini lebih lanjut